PROJECT ROBOT HUMANOID ARMY
Percobaan 2 membuat robot humanoid
1. Tujuan: Agar bamasis mampu membuat robot humanoid
2. Alat dan bahan:
A. Laptop
B. 3d smax
H. Video sender
I. Video receiver
K. Arduino
L. Dtmf
3. Landasan teori
A. Jelaskan tentang robot kelebihan dan kekurangannya!
Robot humanoid adalah jenis robot yang dirancang menyerupai bentuk dan perilaku manusia, baik dari segi fisik maupun kemampuannya dalam berinteraksi dengan lingkungan. Kelebihan dari robot humanoid terletak pada kemampuannya untuk beroperasi di lingkungan yang dirancang untuk manusia, seperti menggunakan alat-alat yang sudah ada, berjalan di tangga, atau berinteraksi secara langsung dengan manusia melalui gerakan tubuh atau suara. Dengan bentuk yang mirip manusia, robot ini juga lebih mudah diterima secara sosial, sehingga potensial digunakan dalam berbagai bidang seperti pelayanan, pendidikan, atau perawatan kesehatan. Namun, robot humanoid juga memiliki beberapa kekurangan. Salah satu tantangan utamanya adalah kompleksitas dalam desain dan pengembangan teknologi yang diperlukan untuk meniru gerakan alami manusia, seperti berjalan atau menyeimbangkan tubuh. Selain itu, biaya pembuatan dan pemeliharaan robot humanoid sangat tinggi, serta konsumsi energi yang besar karena banyaknya komponen dan aktuator yang harus digunakan. Tingkat kecerdasannya juga masih terbatas dalam meniru kemampuan manusia yang kompleks, seperti pemahaman konteks sosial yang mendalam atau improvisasi di situasi yang tidak terduga.
B. Jelaskan tentang robot humanoid dan manfaatnya!
Robot humanoid adalah robot yang dirancang menyerupai bentuk dan perilaku manusia, baik dalam penampilan maupun gerakannya. Robot ini biasanya dilengkapi dengan kemampuan seperti berjalan, berbicara, atau melakukan tugas-tugas manual yang meniru aktivitas manusia. Manfaat utama dari robot humanoid terletak pada kemampuannya untuk bekerja di lingkungan yang sudah dioptimalkan untuk manusia, seperti rumah, kantor, atau ruang publik. Karena bentuknya yang mirip manusia, robot humanoid bisa digunakan dalam berbagai industri, termasuk pelayanan pelanggan, perawatan lansia, pendidikan, dan hiburan. Dalam bidang kesehatan, misalnya, robot humanoid dapat membantu merawat pasien, mengangkat beban berat, atau mendampingi orang lanjut usia. Di sektor manufaktur, robot ini dapat membantu dalam pekerjaan yang membutuhkan presisi atau menangani tugas berisiko tinggi. Dengan interaksi yang lebih alami dan kemampuan untuk meniru perilaku manusia, robot humanoid juga berpotensi meningkatkan kolaborasi antara manusia dan mesin, sehingga menciptakan peluang baru dalam dunia kerja dan kehidupan sehari-hari.
C. Jelaskan fungsi motor servo untuk robot humanoid!
Motor servo memiliki peran penting dalam robot humanoid karena fungsinya untuk mengendalikan gerakan dengan presisi tinggi pada berbagai sendi robot, seperti bahu, lutut, siku, dan leher. Motor servo bekerja dengan prinsip umpan balik (feedback) yang memungkinkan posisi, kecepatan, dan sudut rotasi dapat dikontrol secara akurat sesuai dengan perintah yang diberikan. Dalam robot humanoid, motor servo digunakan untuk menghasilkan gerakan yang lebih halus dan realistis, baik untuk berjalan, menggerakkan lengan, atau melakukan tugas-tugas lain yang membutuhkan koordinasi gerak. Servo juga memiliki kemampuan untuk mempertahankan posisi tertentu, yang sangat penting untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas robot humanoid saat berdiri atau bergerak. Karena motor servo umumnya kecil namun kuat, mereka ideal untuk digunakan pada bagian tubuh robot yang memerlukan tenaga tetapi juga harus kompak. Dengan kemampuannya untuk memberikan kontrol gerakan yang tepat, motor servo membantu meningkatkan kelincahan dan kemampuan adaptasi robot humanoid dalam meniru gerakan manusia.
D. Jelaskan fungsi motor dc untuk robot humanoid!
Motor DC pada robot humanoid berfungsi sebagai penggerak utama untuk berbagai bagian tubuh robot yang memerlukan gerakan berkelanjutan, seperti menggerakkan roda (jika ada) atau bagian kaki saat berjalan. Motor DC mengubah energi listrik menjadi energi mekanik, yang memungkinkan robot untuk bergerak dengan lebih efisien. Dibandingkan dengan motor servo yang fokus pada kontrol gerakan yang presisi, motor DC lebih sering digunakan untuk gerakan rotasi kontinu, seperti pada sistem penggerak kaki atau lengan robot humanoid yang memerlukan tenaga besar dan kecepatan tinggi. Motor DC juga memiliki keunggulan dalam hal kesederhanaan dan biaya yang lebih rendah, sehingga sering dipakai untuk tugas-tugas yang memerlukan daya konstan tanpa perlu pengendalian posisi yang sangat akurat. Selain itu, motor DC mudah diatur kecepatannya dengan mengubah tegangan yang diberikan, sehingga memberikan fleksibilitas dalam mengontrol laju gerakan robot humanoid.
E. Jelaskan fungsi transmiter!
Transmiter berfungsi sebagai perangkat yang mengirimkan sinyal atau data dari satu titik ke titik lain, biasanya dalam bentuk gelombang elektromagnetik seperti radio, inframerah, atau sinyal digital. Dalam konteks robotika, termasuk pada robot humanoid, transmiter digunakan untuk mengirimkan perintah dari pengendali atau sistem pusat ke robot, memungkinkan komunikasi nirkabel antara operator dan robot. Misalnya, transmiter dapat mengirim sinyal dari remote control atau sistem komputer ke robot untuk mengendalikan gerakannya atau memberikan instruksi tugas tertentu. Transmiter ini sangat penting dalam operasi jarak jauh, di mana manusia tidak harus berada dekat dengan robot untuk mengontrolnya. Selain itu, transmiter juga memungkinkan robot untuk mengirimkan kembali data, seperti kondisi lingkungan atau status operasional, ke penerima di sisi pengguna, memungkinkan pengawasan dan kontrol secara real-time. Dengan fungsi ini, transmiter menjadi komponen kunci dalam sistem komunikasi robot humanoid, yang memungkinkannya untuk beroperasi secara efektif di lingkungan yang dinamis.
F. Jelaskan fungsi receiver!
Receiver berfungsi sebagai perangkat yang menerima sinyal atau data yang dikirimkan oleh transmiter. Dalam sistem robotika, termasuk pada robot humanoid, receiver bertugas menangkap sinyal perintah yang dikirimkan dari pengendali jarak jauh atau pusat kontrol, seperti perintah gerakan atau instruksi tugas yang harus dilakukan robot. Setelah menerima sinyal, receiver akan memproses informasi tersebut dan mengirimkannya ke sistem kontrol atau aktuator robot untuk diterjemahkan menjadi aksi, seperti berjalan, menggerakkan lengan, atau menjalankan fungsi tertentu. Receiver sangat penting dalam komunikasi nirkabel antara robot dan pengendali eksternal, memungkinkan robot humanoid untuk merespons instruksi secara tepat dan real-time, bahkan dari jarak jauh. Dengan demikian, receiver dan transmiter bekerja bersama untuk menciptakan sistem komunikasi dua arah yang memungkinkan robot humanoid beroperasi dengan lebih fleksibel dan responsif.
G. Jelaskan fungsi video sender
Video sender berfungsi untuk mengirimkan sinyal video dari satu perangkat ke perangkat lain melalui koneksi nirkabel. Dalam konteks robotika, termasuk robot humanoid, video sender digunakan untuk mengirimkan rekaman visual dari kamera yang dipasang pada robot ke perangkat penerima, seperti monitor, komputer, atau perangkat kontrol jarak jauh. Fitur ini memungkinkan operator untuk melihat secara langsung apa yang dilihat oleh robot, memberikan pengawasan visual real-time di lokasi yang mungkin sulit diakses oleh manusia. Video sender sangat berguna dalam aplikasi seperti eksplorasi, pengawasan, atau operasi berbahaya, di mana operator perlu mengendalikan robot dari jarak jauh sambil tetap mendapatkan informasi visual secara langsung. Dengan video sender, robot humanoid dapat menyediakan data visual yang akurat dan mendukung pengambilan keputusan lebih baik selama operasi.
H. Jelaskan tentang video receiver
Video receiver berfungsi sebagai perangkat yang menerima sinyal video yang dikirimkan oleh video sender. Dalam sistem robotika, termasuk robot humanoid, video receiver digunakan untuk menangkap sinyal video yang dikirim secara nirkabel dari kamera yang terpasang pada robot. Sinyal ini kemudian diteruskan ke layar monitor, komputer, atau perangkat kontrol operator, memungkinkan pengendali untuk melihat apa yang direkam oleh robot secara real-time. Video receiver sangat penting dalam aplikasi di mana operator membutuhkan visualisasi langsung dari lingkungan yang sedang diakses oleh robot, seperti dalam misi eksplorasi, pemantauan area berbahaya, atau operasi penyelamatan. Dengan adanya video receiver, operator dapat melakukan navigasi, pengawasan, dan pengambilan keputusan dengan lebih baik, berdasarkan informasi visual yang diterima dari robot humanoid. Sistem ini meningkatkan efisiensi dan keamanan dalam berbagai operasi jarak jauh.
I. Jelaskan tentang dtmf, bentuk signal dtmf tone 1 sampai dengan tone 9
DTMF (Dual-Tone Multi-Frequency) adalah sistem sinyal yang digunakan dalam telekomunikasi untuk mentransmisikan angka melalui nada suara. Setiap kali sebuah tombol ditekan pada keypad telepon, dua nada frekuensi yang berbeda dihasilkan secara bersamaan — satu dari frekuensi baris (row frequency) dan satu dari frekuensi kolom (column frequency). Kombinasi dari dua frekuensi ini mengkodekan angka atau simbol yang dimasukkan, yang kemudian diterima oleh sistem telepon untuk memproses perintah panggilan.
DTMF digunakan secara luas dalam komunikasi telepon seperti sistem interaktif (IVR) dan pengendalian jarak jauh berbasis telepon.
Berikut adalah daftar nada frekuensi (dalam Hertz) untuk tombol 1 sampai 9:
Tone 1: Kombinasi frekuensi 697 Hz (row) dan 1209 Hz (column)
Tone 2: Kombinasi frekuensi 697 Hz (row) dan 1336 Hz (column)
Tone 3: Kombinasi frekuensi 697 Hz (row) dan 1477 Hz (column)
Tone 4: Kombinasi frekuensi 770 Hz (row) dan 1209 Hz (column)
Tone 5: Kombinasi frekuensi 770 Hz (row) dan 1336 Hz (column)
Tone 6: Kombinasi frekuensi 770 Hz (row) dan 1477 Hz (column)
Tone 7: Kombinasi frekuensi 852 Hz (row) dan 1209 Hz (column)
Tone 8: Kombinasi frekuensi 852 Hz (row) dan 1336 Hz (column)
Tone 9: Kombinasi frekuensi 852 Hz (row) dan 1477 Hz (column)
Setiap nada yang dihasilkan bersifat unik karena dua frekuensi tersebut tidak akan berulang pada kombinasi angka lainnya. Ini memungkinkan sistem telekomunikasi untuk mengidentifikasi angka yang ditekan dengan cepat dan akurat.
4. Langkah-langkah percobaan
A. Buat desain robot humanoid menggunakan 3d smax
B. Buat desain blok diagram rangkaian robot humanoid
5. Hasil dan pembahasan
A. Hasil
(tunjukkan hasil simulasi proteus motor servo utk gerak lengan, gerak kaki, gerak kepala untuk angguk, motor dc untuk putar leher, putar pinggang)
(tunjukkan hasil dtmf menggunakan delphi utk menggerakkan anggota tubuh tsb)
B. Bahas tentang gerakan tubuh robot dengan analisa data tone, kontrol gerak tubuh
6. Kesimpulan
Praktik pembuatan robot humanoid menggunakan 3ds Max menunjukkan bahwa perangkat lunak ini adalah alat yang sangat efektif untuk mendesain dan memodelkan objek 3D yang kompleks. Proses pembuatan robot humanoid melibatkan beberapa tahap, termasuk perancangan bentuk dasar, pemodelan detail, dan penerapan material serta tekstur untuk memberikan tampilan yang realistis. Selain itu, fitur rigging dan animasi dalam 3ds Max memungkinkan pengguna untuk mengatur gerakan dan postur robot dengan presisi, menjadikannya siap untuk digunakan dalam simulasi atau presentasi. Melalui praktik ini, pengguna dapat memahami pentingnya konsep proporsi, detail, dan gerakan dalam menciptakan model humanoid yang fungsional dan menarik secara visual. Selain itu, pengalaman ini memperkuat keterampilan dalam penggunaan perangkat lunak desain 3D, yang merupakan kemampuan berharga dalam industri teknologi dan animasi.
7. Referensi
1. I. Siradjuddin, L. Behera, T. M. Mcginnity, and S. Coleman, “A position based visual tracking system for a 7 DOF robot manipulator using a Kinect camera,” pp. 10–15, 2012.
2. F. T. Elektro, “HUMANOID,” 2017.
3. P. P. Nasional, K. Pendidikan, and R. Indonesia, “PANDUAN KONTES ROBOT INDONESIA ( KRI ) TAHUN 2022”.
4. M. Gerakan, T. Remo, M. A. Fahd, D. Purwanto, and H. Fatoni, “Rancang Bangun Robot Penari Humanoid dengan,” vol. 7, no. 2, 2018.
5. P. Seminar and N. Penelitian, “PERANCANGAN RANGKAIAN INTERFACE DUA ROBOT,” pp. 5–8, 2018.
6. M. L. Bukhori, “KENDALI KESEIMBANGAN ROBOT HUMANOID SOCCER MENGGUNAKAN,” no. November 2014, 2018, doi: 10.13140/RG.2.2.15702.91209.
7. G. Vasilyev, “Walking algorithm for ROBOTIS OP3 humanoid robot with force sensors,” no. June 2021, pp. 19–23, 2019, doi: 10.1109/DeSE.2019.00014.
8. J. T. Elektro, F. Teknik, and U. Udayana, “ANALISA KESTABILAN GERAKAN STATIS PADA ROBOT HUMANOID,” vol. 5, no. 2, pp. 253–262, 2018.
9. S. K. Keseimbangan and R. J. Klana, “Sistem Kontrol Keseimbangan Statis Robot Humanoid Joko Klana Berbasis Pengontrol PID,” vol. 2, no. 1, 2013.
10. M. Al, D. Tumaga, and T. Hera, “Sistem Kendali pada Pergerakan Posisi Humanoid Robot Beroda Menggunakan PID,” vol. 3, no. 2, pp. 228–234.
11.
Komentar
Posting Komentar